BelitungNow.com

Kabar Terkini dari Negeri Laskar Pelangi

Alokasi Beras SPHP Sumsel Babel Meningkat Jadi 51.281 Ton, Akses Lebih Mudah untuk Masyarakat!

Alokasi beras SPHP Sumsel Babel

atasehirbelediyesisporkulubu.com – Alokasi beras SPHP Sumsel Babel mengalami peningkatan signifikan. Dari sebelumnya 44.000 ton, kini naik menjadi 51.281 ton hingga akhir 2025. Langkah ini sejalan dengan target nasional yang juga bertambah, dari 1,3 juta ton menjadi 1,5 juta ton, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.

Read More : Tarian Tradisional Bangka Belitung

Rasiwan, Wakil Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel dan Babel, menegaskan bahwa penambahan alokasi ini diharapkan bisa memastikan masyarakat mendapatkan beras dengan harga terjangkau. “Distribusi semula 44 ribu ton, sekarang meningkat menjadi 51.281 ton seiring target nasional yang naik,” jelasnya.

Perluasan Jaringan Penyaluran Beras SPHP Sumsel Babel

Dengan alokasi yang lebih besar, Bulog juga memperluas jaringan penyaluran beras SPHP. Salah satunya melalui pasar tradisional yang kini mencapai 120 titik. Selain itu, jaringan Rumah Pangan Kita (RPK) sebanyak 1.200 titik juga menjadi fokus penyaluran, termasuk koperasi merah putih di setiap desa dan kelurahan.

Bulog juga aktif menggelar Gerakan Pasar Murah (GPM) bersama stakeholder dan pemerintah daerah. Total saat ini, ada 306 titik jaringan penyaluran yang siap melayani masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dan Bulog untuk mempermudah akses pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tantangan dan Solusi Penyaluran

Salah satu tantangan utama dalam penyaluran beras SPHP adalah kendala operasional aplikasi pemesanan bagi penyalur di lapangan. Untuk itu, Bulog menempatkan petugas di pasar agar penyalur mendapatkan pendampingan langsung, sehingga proses distribusi bisa lebih lancar dan tepat sasaran.

Baca juga: Galeri Foto Kuliner Belitung Jadi Repost Di Media Sosial Nasional

Alokasi Beras SPHP Sumsel Babel sebagai Langkah Strategis

Kenaikan alokasi beras SPHP Sumsel Babel ini bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga soal kualitas akses bagi masyarakat. Dalam konteks stabilisasi harga pangan, langkah ini bisa mengurangi tekanan ekonomi pada keluarga berpendapatan rendah. Selain itu, kehadiran petugas di lapangan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat meningkatkan efektivitas distribusi.

Masyarakat diharapkan aktif memanfaatkan jaringan yang ada. Tujuannya agar beras SPHP benar-benar sampai ke pihak yang membutuhkan, bukan hanya tersedia secara simbolis. Kolaborasi antara Bulog, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.

Peningkatan alokasi beras SPHP Sumsel Babel menjadi 51.281 ton hingga akhir 2025 merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas pangan. Dengan jaringan distribusi yang makin luas serta pendampingan penyalur di lapangan, program ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat secara lebih merata, aman, dan terjangkau.