atasehirbelediyesisporkulubu.com – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bangka Selatan mengungkap kasus dugaan korupsi Satpol PP Bangka Selatan terkait penyalahgunaan anggaran belanja Satpol PP periode 2022-2023. Dalam kasus ini, empat orang telah resmi ditetapkan sebagai tersangka setelah melalui rangkaian pemeriksaan dan pengumpulan bukti.
Read More : Pelabuhan Bangka Belitung
Pada periode tersebut, Satpol PP Basel memiliki anggaran belanja sebesar Rp 28 miliar, dengan rincian Rp 13,07 miliar pada 2022 dan Rp 15,02 miliar pada 2023. Dari total anggaran itu, dugaan penyalahgunaan mencapai Rp 412 juta. Kajari Basel, Sabrul Iman, menjelaskan bahwa kasus ini terungkap setelah penyidik menemukan laporan pertanggungjawaban fiktif yang digunakan untuk kepentingan pribadi para tersangka.
Para Tersangka dan Modus Korupsi
Keempat tersangka terdiri dari Plt Kasatpol PP berinisial H, PPK rutin RS, bendahara S, dan penyedia CV Yoga Umbara, YP. Mereka diduga memanipulasi laporan pertanggungjawaban belanja sehingga uang negara senilai ratusan juta rupiah dialihkan untuk kepentingan pribadi.
Kejari menegaskan, nilai kerugian negara akibat tindakan ini mencapai Rp 412.516.414 dan berpotensi bertambah seiring proses penyidikan. Keempatnya kini ditahan di Lapas Kelas II A Kota Pangkalpinang selama 20 hari sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.
Baca juga: Galeri Foto Kuliner Belitung Jadi Repost Di Media Sosial Nasional
Transparansi dan Akuntabilitas Penting Ditingkatkan
Kasus dugaan korupsi Satpol PP Bangka Selatan menjadi pengingat penting. Transparansi dan akuntabilitas anggaran publik adalah kunci agar uang rakyat tidak disalahgunakan. Kamu sebagai warga juga bisa berperan aktif. Caranya dengan memantau laporan keuangan instansi publik melalui mekanisme yang tersedia. Dengan begitu, praktik korupsi bisa diminimalkan.
Selain itu, pihak terkait perlu menegakkan pendidikan antikorupsi. Mekanisme pengawasan internal juga harus diperketat. Kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah hanya bisa dibangun jika setiap rupiah anggaran digunakan sesuai peruntukannya.
Kejadian ini memberi pelajaran berharga. Dugaan korupsi Satpol PP Bangka Selatan bukan sekadar angka kerugian negara. Kasus ini juga menyangkut etika dan tanggung jawab pejabat publik. Kesadaran masyarakat dan pengawasan aktif menjadi kunci. Hanya dengan itu anggaran publik bisa benar-benar bermanfaat untuk rakyat, bukan segelintir orang.